Pada musim panas tahun 2007 diselenggarakan perayaan meriah genap 60
tahun berdirinya Daerah Otonom Mongolia Dalam dengan menggelar lebih 70
acara yang menarik di berbagai tempat daerah otonom tersebut.
Sehubungan
dengan itu, Wakil Direktur Biro Pariwisata Mongolia Dalam, Yun Daping
mengatakan,"Pada kesempatan ini akan digelar Festival Budaya Padang
Rumput Internasional ke-4, Lomba Paduan Suara Nyanyian Gembala Padang
Rumput Tiongkok yang pertama, Festival Nadam, Festival seni busana dan
aksesori etnis Mongol, pameran benda budaya Hongshan dll."
Di Daerah Otonom Mongolia Dalam bermukim 49 etnis antara lain Mongol,
Han, Hui dan Man, di antaranya jumlah penduduk etnis Mongol mencapai
lebih 4 juta orang. Bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah otonom ini,
padang rumput adalah tempat tujuan yang pasti dikunjungi. Padang-padang
rumput yang luas seperti Xilinkhol, Hulunboir dan Korjin, sudah
termasyur sejak dulu. Wisatawan dari Beijing, Wang Yi mengatakan,"Senang
sekali berwisata ke padang rumput di Mongolia Dalam, pemandangan dan
ekologi di sini sangat bagus, budaya dan adat penduduk di sini juga
sangat menarik."
Daerah Otonom Mongolia Dalam, yang terletak di perbatasan utara wilayah
Tiongkok mempunyai padang rumput yang luas, banyak danau dan patilasan
sejarah.
Yang paling berkesan bagi Wang Yi adalah keindahan padang rumput dan
keramahan masyarakat etnis Mongol. Ketika bertamu ke rumah penggembala,
tuan rumah selalu menyambut kedatangan tamu dengan tradisi etnis Mongol
dengan menghidangkan teh susu dan masakan daging kambing. Waktu
bersantap, tuan rumah tentu mengajak para tamu minum arak susu sesuai
dengan tatakrama etnis untuk menghormat tamu.
Padang rumput Gongbolak, Xilinkohl, Mongolia Dalam hanya tiga jam lebih
perjalanan dengan mobil dari Beijing. Ratusan tahun yang lalu, padang
rumput alami yang indah ini adalah lapangan pemelihara kuda
kaisar-kaisar Dinasti Qing, dan tempat khusus yang menyediakan kuda
serta daging kambing dan sapi untuk keluarga kaisar. Kini, para
wisatawan dapat menginap di rumah penggembala untuk menyelami
penghidupan mereka. Lindorji, seorang penggembala mempunyai lima rumah
kemah untuk penginapan wisatawan. Ia mengatakan,"Padang rumput di sini
sangat indah. Wisatawan dapat ikut menggembalakan ternak atau memerah
susu di padang rumput, juga dapat belajar membuat tahu susu atau semacam
keju, serta berbagai macam makanan dari susu. Hidangan daging kambing
dan sapi di sini sangat terkenal."
Namun untuk mengenal budaya etnis Mongol, kita dapat menyaksikan adat
istiadat mereka dalam upacara sembahyang yang terasa agak misterius.
Makam Jengis Khan, pahlawan besar etnis Mongol dijaga turun temurun oleh
orang Tarhut, sebuah cabang etnis Mongol. Upacara sembahyang
besar-besaran diselenggarakan setiap musim semi, musim panas, musim
gugur dan musim dingin. Kegiatan sembahyang rutin setiap hari
berlangsung sangat sakral dan khitmad.
Langit yang biru, awan putih, padang rumput dan kawanan domba, ini jauh
daripada seluruh pemandangan di Daerah Otonom Mongolia Dalam. Alasan
sebagai kampung unta dan Dataran Tinggi Erdos terkenal dengan gurun gobi
dan padang pasirnya yang sangat luas. Adalah pengalaman yang menarik
menunggang unta di padang pasir sambil menyaksikan pemandangan padang
pasir yang sunyi dan luas tak bertepi.
Yang paling dapat merefleksikan kehidupan budaya etnis Mongol adalah
Festival Nadam yang diselenggarakan setiap tahun di berbagai tempat
seluruh Mongolia Dalam. Festival yang bersifat hiburan ini digelar di
padang rumput antara musim panas dan musim gugur setiap tahun. Dalam
festival itu, dilangsungkan kegiatan-kegiatan pacuan kuda, gulat, lomba
panahan dan lain-lain yang erat kaitannya dengan tradisi etnis Mongol di
padang rumput selama ribuan tahun.